Dinginnya malam
pernah kulewati bersamamu
menjamah suaramu
mendengar tawa renyahmu
Tubuhnya yang tipis
membuatku meringis
pernah juga menangis
karena mendengar ceritamu
sebab tak kunjung kaujawab tanyaku
Aku mengenalmu
karena benda tak bernafas itu
aku mencumbu, cemburu, ngilu
karena mulai mencintaimu
Tak terdengar lagi suara merdumu
yang menghantar tidurku
Dari situ
suaramu mampu menggetarkan hati
lalu hempaskan harapan hati
Aku bisa mencintaimu
tanpa pernah melihat wajahmu
juga tanpa embel-embel menggenggam jarimu
0 Comment:
Post a Comment